DAY 1: Busan – Wonju – Sokcho
Jumat, 15 Mei 2015
Tugas-tugas kuliah yang
membludak dan segala macam aktivitas lain membuat hari ini sangat dinanti. Berbeda
dari anggota WKS lainnya yang mayoritas tinggal di Seoul, saya, Yessy (Indonesia), dan
Than (Myanmar) tinggal di Busan, kota yang berjarak 5 jam perjalanan dari
Seoul dengan bus.
Maka dari itu kami bertiga langsung
menuju ke gedung KTO yang berada di Kota Wonju dari Busan dengan naik express
bus. Perjalanan dari Busan ke Wonju ditempuh dengan waktu 3 jam 30 menit dan
harga tiketnya adalah 20.800 won. Bus tersedia mulai pukul 7:00 pagi
hingga 22:00 malam dengan selisih waktu 30 menit.
Tiket Busan - Wonju |
Busan Express Bus Terminal
(부신동부버스터미널)
133 Nopo-dong, Geumjeong-gu, Busan
Wonju Intercity Bus
Terminal (원주고속버스터미널)
878-1, Dangye-dong, Wonju-si, Gangwon-do
Tiba di Wonju, kami menuju kantor pusat Korea Tourism Organization (KTO) untuk mengikuti ceremony pembukaan 2015 Wow Korea Supporters. Gedung kantor yang masih baru dan sangat luas membuat kami kagum sekaligus bangga bisa menjadi bagian dari WKS.
Korea
Tourism Organization Headquarters
10, Segye-ro, Wonju-si,
Gangwon-do 220-170, Korea
Selesai acara pembukaan, waktu
sudah menunjukkan pukul 12:00 siang. Kami menaiki bus dan menuju ke sebuah
restoran. Menu siang hari ini adalah Dalkalbi yaitu ayam bumbu khas Korea. Saya sendiri cukup sering makan Dalkalbi karena makanan ini sangat mudah ditemui
di seluruh Korea. Akhir-akhir ini banyak juga restoran Dalkalbi yang bisa
ditemui di Indonesia, khususnya Jakarta. Tapi katanya, Dalkalbi disini terkenal sangat enak. Dan memang enak sih!
Ini dia Dalkalbi |
Kimchi fried rice |
Sutbul-Dalkalbi (숯불닭갈비)
640 Seoksa-dong, Chuncheon-si, Gangwon-do
Harga:
Dalkalbi 9.000 won
Dalkalbi 9.000 won
Perut
sudah kenyang, saatnya memulai perjalanan kami. YEAY! Tempat yang kami tuju ini terasa cukup jauh dan jalanannya mendaki dan berkelok. Rasanya seperti ke Puncak, Jawa Barat. Semakin mendaki gunung pemandangan yang kami lihat juga semakin keren.
Tidak heran, ternyata kami berada di Oak Valley yaitu tempat orang-orang kaya di Korea datang
untuk main golf. Setelah kurang lebih 40 menit perjalanan, bus kami memasuki gerbang utama Museum SAN (Space Art Nature). Dalam Bahasa Korea, ‘san (산)’ mempunyai arti ‘gunung’. Pantas aja museum ini terletak di atas gunung!
Museum SAN berbeda dengan museum lain yang ada di Korea. Arsitektur modern dipadukan dengan keindahan alam adalah daya tarik dari museum ini. Saya malah merasa ini lebih mirip dengan resort daripada museum. Saking luasnya museum ini, dari pintu masuk hingga galeri pertama yang kami kunjungi harus ditempuh dengan 10 menit berjalan kaki. Kalau ada ojek pasti saya memilih naik ojek! Hehe. Karena wilayahnya cukup luas saya rekomendasikan Anda untuk menyiapkan waktu dan tenaga yang cukup agar bisa puas keliling di museum ini.
Museum SAN berbeda dengan museum lain yang ada di Korea. Arsitektur modern dipadukan dengan keindahan alam adalah daya tarik dari museum ini. Saya malah merasa ini lebih mirip dengan resort daripada museum. Saking luasnya museum ini, dari pintu masuk hingga galeri pertama yang kami kunjungi harus ditempuh dengan 10 menit berjalan kaki. Kalau ada ojek pasti saya memilih naik ojek! Hehe. Karena wilayahnya cukup luas saya rekomendasikan Anda untuk menyiapkan waktu dan tenaga yang cukup agar bisa puas keliling di museum ini.
water garden |
Hanji (Korean Paper) Museum |
Gallery karya dari James Turrell adalah kebanggaan dari Museum SAN. Bahkan harga tiket masuk untuk melihat karya James Turrell dibedakan dengan tiket masuk ke museumnya sendiri. Sayangnya, pengunjung tidak diperkenalkan untuk mengambil foto di empat karya James Turrell (Skyspace, Horizon Room, Wedgework, Ganzfeld). Kurang tertarik untuk melihat? Tidak masalah kok, karena dengan masuk ke Museum SAN saja pengunjung bisa mengunjungi Paper Gallery, Cheong-Jo Gallery, Flower Garden, Water Garden dan Stone Garden.
Bagi yang suka nonton Running Man, pasti tidak asing dengan Ttakji atau permainan dari kertas lipat Korea. Disini pengunjung juga dapat membuat Ttakji dan Post Card dengan kertas Korea secara gratis. Atau Anda hanya ingin bersantai minum kopi sambil melihat pemandangan Oak Valley? Tentu saja bisa!
Bagi yang suka nonton Running Man, pasti tidak asing dengan Ttakji atau permainan dari kertas lipat Korea. Disini pengunjung juga dapat membuat Ttakji dan Post Card dengan kertas Korea secara gratis. Atau Anda hanya ingin bersantai minum kopi sambil melihat pemandangan Oak Valley? Tentu saja bisa!
Ttakji yang saya buat |
Cafe yang berada di Museum SAN |
We are group one! |
Jam Operasional:
Museum 10:30 ~ 18:00 (last admission 17:00)
James Turrell 11:00 ~ 17:30 (last admission 16:30)
Tutup setiap hari Senin dan Hari Libur Nasional
James Turrell 11:00 ~ 17:30 (last admission 16:30)
Tutup setiap hari Senin dan Hari Libur Nasional
Tiket Masuk:
Museum : Umum 12,000 Won, Pelajar 7,000 won
Museum & James Turrell : Umum 28,000 won, Pelajar 18,000 won
Transportasi Umum:
Dari Seoul: Naik bus antar kota dari Seoul Express Bus Terminal atau Seoul Dongbu Intercity Bus Terminal menuju Wonju Intercity Bus Terminal (18,000~20,000 won, 2 jam).
Kemudian naik bus nomor 56 dari halte Bonghaksagori (봉학사거리) yang terletak 350m dari Wonju Intercity Bus Terminal menuju ke Wolsong Songho (월송 송호).
Turun di halte Wolsong Sam-Rijongjeom (월송3리종점), perjalanan kira-kira ditempuh selama 35 menit untuk 27 pemberhentian. Lalu jalan kaki selama 24 menit (1,4 km).
Wonju - Sokcho
Lanjut ke destinasi yang kedua, yaitu Daepo Harbour. Sesuai namanya, tempat ini adalah pelabuhan kapal. Daepo Harbour terletak di Kota Sokcho, yaitu satu hingga dua jam perjalanan dari Wonju. Karena terkenal dengan seafoodnya, pengunjung dapat melihat beragam seafood yang dijual di sepanjang pelabuhan ini.
Kami juga menyantap makan malam kami di salah satu restoran disini. Hidangan utama restoran ini adalah steamed king crab atau kepiting kukus. Sizenya yang cukup besar membuat saya kaget. Rasanya juga enak sih, tapi saya lebih terpukau sama Banchan (side dishes) lain yang dihidangkan. Ada Kimchi, Japchae (glass noodle), Tteok (rice cake), Omuk (Fish cake) dll. Semuanya Banchannya enak-enak, salah satu yang paling lezat dari semua yang pernah saya makan. Untuk informasi Anda, biasanya restoran di Korea menyediakan Banchan secara free dan bisa refill juga. Jadi jangan segan untuk minta tambah lagi kalau Banchan-nya enak! :)
Restoran ini juga sudah terlabel restoran Halal dari Korean Muslim Halal Committee. Disini juga dijadikan sebagai Foreign Tourist Restaurant. Jadi walaupun harganya tergolong mahal, restoran ini wajib dicoba untuk Anda yang ingin berkunjung ke Sokcho.
King Crab |
Ilchul-bong-hwal-o-hwe Center (일출봉활어회센타)
421-6 Daepo-dong, Sokcho, Gangwon-do
Harga:
King Crab 30.000 won ~ 80.000 won
Harga:
King Crab 30.000 won ~ 80.000 won
Baru saja selesai makan malam, kami sudah harus melaksanakan group mission yang selanjutnya yaitu.... Makan lagi!
Kali ini kami mengunjungi Wonjo Twigim Golmok (Wonjo Fried Dishes Street) yang letaknya masih di kawasan Daepo Harbour. Bisa dibilang kalau di sepanjang jalan ini semuanya adalah penjual gorengan, hehe.
Senja di Daepo Harbour |
Aneka Twigim |
Ini dia Twigim yang kami makan |
Wonjo Twigim Golmok (Wonjo Fried Dishes Street)
421-6 Daepo-dong, Sokcho-si, Gangwondo
Harga:
Fried Dish 1.000 ~ 2.500 won
The-K Soraksan Family Hotel
470-7, Seoraksan-ro, Sokcho-City, Gangwon-Do
https://www.thek-hotel.co.kr/e_seoraksan/main.asp
Wow king crab!!
ReplyDelete