Friday, May 29, 2015

Festival di Korea - 2015 Haeundae Sand Festival

2015 Haeundae Sand Festival

Tema weekly mission WKS kali ini adalah memperkenalkan festival yang ada di Korea.

Di Korea memang cukup sering diadakan festival-festival. Mulai yang berskala kecil hingga berskala internasional, bertemakan tradisi Korea sampai tema-tema yang modern, serta mulai yang gratis sampai yang harus bayar mahal. Setiap bulannya, ada saja festival yang diadakan di seluruh Korea. Saran saya sih sebelum Anda ke Korea, ada baiknya untuk mengecek terlebih dahulu festival apa saja yang ada di selama perjalanan Anda :)

Untuk festival apa saja yang ada di tahun 2015, Anda bisa klik link berikut ini: http://goo.gl/Dzg6Cm

Festival yang ingin saya perkenalkan kali ini adalah Haeundae Sand Festival (해운대 모래축제).



Haeundae Sand Festival adalah festival yang diadakan setiap tahun di Haeundae Beach, Busan. Bagi Anda yang belum tahu, Haeundae Beach adalah pantai yang paling terkenal di Korea. Mungkin bisa disebut sebagai Pantai Kuta nya Korea, hehe. Berjuta-juta orang datang ke pantai ini untuk berenang atau main water sport. Terutama saat musim panas, tidak hanya turis lokal Anda juga bisa melihat banyak turis asing di pantai ini.

Nah, Haeundae Sand Festival ini biasanya diadakan di awal musim panas. Kebayang ya teriknya di pantai saat musim panas. Pada tahun ini diadakan pada tanggal 29 Mei - 1 Juni 2015 hanya 4 hari saja. Menghindari banyaknya pengunjung saat akhir pekan, saya datang di hari pertama festival.

Pintu gerbang utama Haeundae Beach
Informasi tentang Festival
Brosur acara, terdapat versi Korean, English, Chinese

Di festival ini, pengunjung dapat melihat sand sculpture atau pasir pantai yang telah dibentuk menjadi suatu tema tertentu. Tema tahun ini adalah karakter atau cerita dongeng terkenal. Para artist yang terlibat dalam pembuatan pun datang dari berbagai negara contohnya Amerika, Belanda, Italia dll. Karena saya datang pada hari pertama, sayang sekali masih banyak yang patungnya belum selesai dengan sempurna.

Hanzel and Gratel
Jack and the Beanstalk
Alice's Adventures in Wonderland
Peter Pan
Lupa... pastinya sih cerita Korea :p
Aladdin
The Wizard of OZ
Circus (?)
Yang ini juga lupa..... kayaknya dongeng Cina gitu...
Selain itu, terdapat Opening Ceremony yang mengundang penyanyi terkenal, Sand Library, Sand Oasis/Sand Selection Zone, Sand Art Market, Sand Exploration Pavilion, Book Market, Sand Maze, Sand Club, Classic Parade, Sand Cinema, Musical Gala Show dll.

Bermain permainan tradisional Korea (Yutnori)
Sand Library
Panggung untuk Opening Ceremony dan Gala Show
Beragam booth
Ada pasir yang dibawa dari beragam pantai di dunia
Sand garden
Yang paling seru, Anda juga dapat mencoba untuk membuat sand sculpture sendiri dengan mengikuti "Challenge! Sand Sculptors". Tentunya Anda harus mendaftar terlebih dahulu secara online di website nya. Ada hadiah menarik juga bagi peserta dan pemenangnya.




Masih ada tiga hari lagi untuk datang ke 2015 Haeundae Sand Festival. Bagi Anda yang mungkin mempunyai rencana datang ke Busan tahun depan, tidak ada salahnya untuk datang ke festival ini :)

2015 Haeundae Sand Festival
29 Mei - 1 Juni 2015
~ 23:00 KST
www.sandfestival.co.kr

Haeundae Beach (해운대 해수욕장)
264, Haeundaehaebyeon-ro, Haeundae-gu, Busan
+82-2-1330
eng.haeundae.go.kr

Transportasi Umum:
Naik subway line 1 ke dari Busan Station, lalu transfer ke line 2 di Seomyeon station.
Turun di Haeundae Beach station exit nomor 5 atau 3



Saturday, May 23, 2015

Wisata di Korea - Gangwondo (Day 3)





DAY 3: Gangneung – Busan


Minggu, 17 Mei 2015
          Teriknya matahari di kota Gangneung menandakan hari ketiga alias hari terakhir perjalanan kami kali ini sudah dimulai. Semalam kami tidak menginap di hotel, melainkan di rumah tradisional Korea atau disebut dengan Hanok. Karena sudah malam kami tidak sempat berkeliling melihat Seongyojang yang merupakan penginapan kami malam itu. Pagi harinya kami baru menyadari bahwa pemandangan disekitar Songyojang amatlah indah dan Hanok-hanok yang tertata rapi seperti sebuah komplek.
Rerumputan Hijau di Seongyojang
Salah satu Hanok tempat saya menginap
Seperti inilah bagian dalamnya



Selama kurang lebih empat tahun saya tinggal di Korea, ini adalah pertama kalinya saya menginap di Hanok. Karena itu saya sempat jadi norak juga nih berfoto-foto disini, hehe. Untuk informasi Anda, Songyojang telah ditetapkan sebagai kekayaan negara nomor 5 Korea. Tempat ini sebelumnya adalah tempat tinggal keluarga bangsawan di Kota Gangneung, namun sekarang dijadikan sebagai akomodasi bagi para turis. Disini juga sering dipakai untuk lokasi shooting drama Korea, contohnya “Princess Hours” dan “Hwang Jin-Yi”.

Bersama Vanessa (Indonesia)
Ada semacam sawah-sawahan juga.
Seongyojang

63, Unjeong-gil, Gangneung-si, Gangwon-do
☎ +82-33-648-5303

Jam Operasional:
Maret - Oktober (09:00~18:00), November – Februari (09:00~17:00)

Tiket Masuk:
Dewasa (usia 19-64) 5,000won, Remaja (usia 14-18) 3,000won, Anak-anak (usia 8-13) 2,000won

Transportasi Umum: 
Naik bus nomor 202 yang dari Gangneungdaero (강릉대로) yang terletak 150m dari Gangneung Intercity Bus Terminal. Turun di halte Seongyojang House (강릉선교장).


          Sebelum check-out, kami sarapan di restauran yang berada di dalam Seongyeojang. Sebenarnya setelah itu masih ada perjalanan menuju Haslla Museum dan menaiki Rail Bike di Jeongdongjin. Tapi sayang sekali karena saya harus menghadiri acara PERPIKA (Persatuan Pelajar Indonesia di Korea) yaitu "Kamsahamnida Korea", jadi saya harus pergi duluan tanpa menyelesaikan semua rangkaian tour hari ketiga. :(

Bagi Anda yang penasaran dengan tempat-tempat tersebut, Ini sedikit informasi untuk Anda.

Hassla Museum (Hassla Art World)
San 33-1 Jeongdongjin-ri, Gangdong-Myeon, Gangneung-si, Gangwondo
www.haslla.kr

Jeongdongjin Rail Bike
7-1 Jeongdongjin-ri, Gangdong-myeon, Gangneung-si, Gangwondo


Sampai jumpa di perjalanan #2015wowkoreasupporters yang berikutnya!


Wisata di Korea - Gangwondo (Day 2)



DAY 2: Sokcho – Gangneung
Sabtu, 16 Mei 2015
          Seoraksan adalah salah satu gunung terfavorit bagi turis lokal maupun internasional yang datang ke Korea. Biasanya Gunung Seoraksan selalu masuk di travel itinerary yang disediakan oleh travel agency. Banyak cara untuk datang ke gunung ini karena bisa diakses dari beragam tempat. Salah satu akses yang paling favorit adalah dari Seoraksan National Park di Sokcho. Karena bagi wisatawan yang tidak suka hiking, darisana tersedia cable car untuk pergi ke puncak Gunung Seoraksan. Tidak perlu mendaki lagi deh!

Hanya butuh 5 menit saja untuk mencapai puncak Gunung Seoraksan dengan cable car. Anda juga bisa melihat pemandangan yang indah saat naik cable car tersebut. Ulsan Bawi Rock dan East Sea adalah salah satu objek yang sangat indah yang bisa dilihat dari atas cable car. 



Cable car
Setelah sampai di stasiun cable car diatas Gunung Seoraksan, Anda harus melalui trek berbatu sebelum tiba di puncak gunungnya. 5-10 menit melalui trek tersebut, Anda akan disajikan dengan hamparan pohon-pohon dan batu-batu seperti gambar dibawah ini.


Pemandangan dari atas Gunung Seoraksan


Di kawasan Seoraksan National Park juga terdapat Sinheungsa Temple yang sangat indah dan wajib untuk dikunjungi. Karena sebentar lagi dirayakan hari kelahiran Buddha, maka diseluruh temple dan taman ini telah dipenuhi oleh lampion-lampion yang membuat taman ini menjadi tambah cantik.
Gerbang utama taman
Patung Buddha yang terletak sebelum pintu masuk Sinheungsa Temple
We are Indonesian team! (Saya, Febry, Winarto, Yessy, Vanessa)
SEORAKSAN NATIONAL PARK
Seoraksan-ro, Sokcho-si, Gangwon-do
☎ +82-33-636-7700

Tiket Masuk:
Dewasa (3,500 won), 14-19 tahun (1,000 won), 8-13 tahun (500 won)

Cable Car:
10,000 won (Pulang-Pergi)

Sinheungsa Temple:
Dewasa (2,500 won), 13-18 tahun (1,000 won), 7-12 tahun (600 won)

Transportasi Umum:
Naik bus nomor 7 atau 7-1 dari Sokcho Bus Terminal lalu turun di halte Seorak-dong Sogongwon. (45 menit)


          Tempat yang akan kami tuju selanjutnya adalah sebuah kebun stroberi! Hahaha. Agak lucu sih, kebun stroberi sih kita bisa temui di Bandung atau daerah lainnya di Indonesia. Tetapi untuk Anda yang belum pernah mencoba stroberi Korea sebelumnya, stroberi Korea itu berbeda dengan stroberi Indonesia. Dari ukurannya yang jauh lebih besar juga rasanya yang lebih manis. Di supermarket di Jakarta, 4 buah strawberry saja bisa dijual dengan harga Rp 80.000. Jadi kapan lagi bisa memetik dan makan stroberi sepuasnya di kebunnya langsung. Wohoooo! 

Begitu sampai di Eunggol Strawberry Village, kami langsung menyerbu Green House yang dipenuhi dengan pohon stroberi. Setiap orang dibekali sebuah mangkok plastik yang bisa diisi dengan stroberi hasil petikan kami sendiri. Jangan segan untuk mengisi mangkoknya, isi saja sampai penuh hinggs tidak bisa ditutup lagi. Nantinya Anda akan diberi kantong plastik baru untuk membungkus stroberi ini! :D


Eunggol Strawberry Village
504 Nohak-dong, Sokcho-si, Gangwon-do
☎ +82-33-635-3338

Tiket masuk:
10.000 won  

Transportasi Umum:
Naik bus nomor 3-1 dari Suboktap (수복탑) yang terletak 220m dari Sokcho Bus Terminal yang menuju Sokchodonghaesangsa (속초동해상사) selama 16 menit (10 stops).
Turun di Onjeong Elementary School (온정초등학교)
Jalan kaki selama 14 menit (800m).

          Berjarak sekitar 30 menit dari kebun stroberi, kami tiba di di daerah Cheongho-dong yang terkenal dengan banyaknya restoran Squid Sundae. Sundae adalah makanan khas Korea yang pada umumnya dibuat dari usus babi yang diisi dengan sayuran. Namun di restoran-restoran yang terdapat disini, kita bisa menemukan Sundae yang terbuat dari cumi-cumi. Sulit untuk menemukannya di daerah lain di Korea!
Squid Sundae
Menu yang terdapat di restoran
Myeongchon Myeongtae Sundae (명천 명태 순대)
861 Cheongho-dong, Sokcho-si, Gangwon-do

Harga:

 Squid Sundae 10,000~30,000 won

Saatnya untuk kembali menjalankan mission! Setelah makan siang kami diberikan waktu bebas untuk menulusuri Sokcho Jungang (Central) Market dan Abai Village.

Untuk menuju ke Sokcho Jungang Market, pengunjung harus menaiki semacam perahu kecil (semacam getek?) yang disebut Gaetbe. Perahu ini tidak dijalankan dengan mesin melainkan ada seorang petugas yang menarik sendiri dengan tali tambang demi menggerakkan Gaetbae. Kadang petugas tersebut meminta tolong sama pengunjung juga loh! Kalau anda pria, bersiap-siaplah membantu menarik tali tambang di Gaetbe. :p


Biaya menaiki Gaetbae cukup murah kok, hanya 200 won untuk sekali jalan. Cuma dibutuhkan 1-2 menit untuk menyebrangi sungai yang membatasi Cheongho-dong dengan pusat kota Sokcho ini. Nah, ditempat menyebrang sungai ini disebut dengan Abai Village, arti kata ‘abai’ adalah orang yang tua. Nama ini dipakai karena banyak orang-orang tua dari Cheongho-dong yang tewas saat perang dengan Korea Utara. Selain itu, Abai Village juga terkenal dengan lokasi shooting drama terkenal “Autumn in My Heart”. Terdapat juga patung pemeran utama drama tersebut persis disamping penyebrangan Gaetbae.


Inilah yang disebut Gaetbae
       Dengan berjalan kaki sekitar 7-10 menit, akhirnya kami tiba juga di Sokcho Jungang Market. Pasar modern yang berisikan toko pakaian, peralatan rumah tangga hingga beragam street food khas Korea ini dipenuhi dengan pengunjung. Mungkin karena saat kami kesana adalah hari Sabtu! Cuaca yang panas dan banyaknya pengunjung membuat kami agak kecapekan.

Pasar ikan di Jungang Market
Well, kami tetap harus menjalankan mision yaitu mencoba aneka street food yang ada di Jungang Market!

Kami sempat kesulitan untuk mencari jajanan apa yang harus kami beli. Akhirnya kami putuskan untuk membeli Dakgangjong (ayam bumbu, 5000 won), Hotteok khas Busan (Korean sweet pancake, 1000 won) dan Bungopang Ice Cream (3500 won). Yumm!



Dakgangjong 

Sokcho Jungang (Central) Market
Gangwon-do, Sokcho-si, Jungang-dong 471-4
☎ +82-33-633-3501


Abai Village
Gangwon-do Sokcho-si Cheongho-dong 1076

Transportasi Umum:
Naik bus nomor 1, 7 atau 9 dari Sokcho Express Terminal (10 menit).




Sokcho – Gangneung


          Pindah ke kota berikutnya, yaitu Gangneung. Saya pribadi cukup sering mendengar nama kota Gangneung tapi jujur saya tidak tahu ada apa saja disana. Ternyata Gangneung terkenal dengan pantainya, salah satunya adalah Gyeongpo(dae) Beach. 

Buat saya ini pertama kalinya saya berkunjung ke pantai di Korea selain yang terletak di Busan. Angin sore yang sejuk membuat teman-teman anggota WKS jadi excited untuk main pasir dan cebur-ceburan di pantai. Khususnya teman-teman yang tinggal di Seoul kan cukup sulit untuk melihat pantai. Hmm... kalau anak-anak Busan seperti saya, Yessy, dan Than memilih untuk duduk dipasir sambil melihat mereka saja, hehe. 


Lain kali harus ajak mereka semua ke Haeundae dan Gwangalli! :D




Gyeongpo Beach
San 1-1 Anhyeon-dong, Gangneung-si, Gangwon-do
+82-33-640-4414

Transportasi Umum:
Dari Seoul: Naik bus ke Gangneung Intercity Bus Terminal dari Seoul Express Bus Terminal (20,000 won, 2 jam). Lalu naik bus nomor 202 dan turun di Gyeongpodae Beach.




         Belum afdol rasanya kalau mengunjungi suatu tempat tanpa mencicipi makanan khasnya. Makanan yang wajib dicoba saat berkunjung ke Gangneung adalah Nakji Sundubu Jongol (Spicy tofu soup with octopus). Dan emang benar saja, rasanya berbeda dengan Sundubu yang biasa saya makan. Bisa dibilang ini makanan yang paling saya rekomendasikan selama perjalanan kali ini. Porsinya cukup besar dan Banchan yang yang disediakan juga sangat beragam. Recommended!


Restoran tempat kami makan
Sundubu Nakji dan aneka Banchan (side dishes)
Ini dia guritanya. Enak!
Cha Hyeon Hee Sundubu Chonggukjang (차현희 순두부 청국장)
126-1 Gangmun-dong, Gangneung-si, Gangwon-do

Harga:

Sundubu Nakji 9.000 won



‘Ngafe’ setelah makan sudah menjadi kebiasaan kebanyakan orang Korea. Saya sendiri juga sangat suka kopi jadi saya sangat excited dengan tempat yang kami tuju selanjutnya. Sebelum mengakhiri perjalanan hari ini, kami menuju ke Anmok Beach yang terkenal dengan Anmok Coffee Street nya

Saat kami tiba dsana, sedang diselenggarakan Anmok Beach Film Festival, jadi ada layar lebar (semacam layar tancep) ditengah pasir pantai yang sedang memutarkan suatu film. Banyak orang duduk di pasir sambil nyemil dan menonton film tersebut. Suasananya asik banget, apalagi bisa dinikmati secara free!




Disepanjang pantai, terdapat banyak kafe-kafe makanya kawasan ini disebut Anmok Coffee Street. Mulai dari brand coffee semacam Starbucks, Hollys dll hingga kafe berinterior menarik. Salah satu yang paling terkenal adalah café Santorini, yang pastinya mengikuti gaya rumah di Santorini. Sayangnya, anda harus naik kendaraan pribadi atau taksi untuk mencapai kawasan ini karena sulitnya transportasi umum. 

Disini juga kami menjalankan mission kami yaitu membuat promotional video untuk Anmok Coffee Street! Tapi kayaknya ini lebih tepat dijadiin sinetron daripada iklan! Haha. Check it out!



Anmok Beach & Anmok Coffee Street
16, Changhae-ro 14beon-gil, Gangneung-si, Gangwon-do