DAY 2: Sokcho – Gangneung
Sabtu, 16 Mei 2015
Seoraksan adalah salah satu gunung terfavorit bagi turis
lokal maupun internasional yang datang ke Korea. Biasanya Gunung Seoraksan selalu masuk di travel itinerary yang disediakan oleh travel agency. Banyak cara untuk datang ke gunung ini karena bisa diakses dari beragam tempat. Salah satu akses yang paling favorit adalah dari Seoraksan National Park di Sokcho. Karena bagi wisatawan yang tidak suka hiking, darisana tersedia cable car untuk pergi ke puncak Gunung Seoraksan. Tidak perlu mendaki lagi deh!
Hanya butuh 5 menit saja untuk mencapai puncak Gunung Seoraksan dengan cable car. Anda juga bisa melihat pemandangan yang indah saat naik cable car tersebut. Ulsan Bawi Rock dan
East Sea adalah salah satu objek yang sangat indah yang bisa dilihat dari atas cable car.
|
Cable car |
Setelah sampai di stasiun cable car diatas Gunung Seoraksan, Anda harus melalui trek berbatu sebelum tiba di puncak gunungnya. 5-10 menit melalui trek tersebut, Anda akan disajikan dengan hamparan pohon-pohon dan batu-batu seperti gambar dibawah ini.
|
Pemandangan dari atas Gunung Seoraksan |
Di kawasan Seoraksan
National Park juga terdapat Sinheungsa Temple yang sangat indah dan wajib untuk dikunjungi. Karena
sebentar lagi dirayakan hari kelahiran Buddha, maka diseluruh temple dan taman ini telah dipenuhi
oleh lampion-lampion yang membuat taman ini menjadi tambah cantik.
|
Gerbang utama taman |
|
Patung Buddha yang terletak sebelum pintu masuk Sinheungsa Temple |
|
We are Indonesian team! (Saya, Febry, Winarto, Yessy, Vanessa) |
SEORAKSAN NATIONAL PARK
Seoraksan-ro, Sokcho-si, Gangwon-do
☎ +82-33-636-7700
Tiket Masuk:
Dewasa (3,500 won), 14-19 tahun
(1,000 won), 8-13 tahun (500 won)
Cable Car:
10,000 won (Pulang-Pergi)
Sinheungsa Temple:
Dewasa (2,500 won), 13-18 tahun (1,000
won), 7-12 tahun (600 won)
Transportasi Umum:
Naik bus nomor 7 atau 7-1 dari Sokcho Bus Terminal lalu turun di
halte Seorak-dong Sogongwon. (45 menit)
Tempat yang akan kami tuju selanjutnya adalah sebuah kebun
stroberi! Hahaha. Agak lucu sih, kebun stroberi sih kita bisa temui di Bandung atau daerah lainnya di Indonesia. Tetapi untuk Anda yang belum pernah mencoba stroberi Korea sebelumnya, stroberi Korea itu berbeda dengan stroberi Indonesia. Dari ukurannya yang jauh lebih besar juga rasanya yang lebih manis. Di
supermarket di Jakarta, 4 buah strawberry saja bisa dijual dengan harga Rp 80.000.
Jadi kapan lagi bisa memetik dan makan stroberi sepuasnya di kebunnya
langsung. Wohoooo!
Begitu sampai di Eunggol Strawberry Village, kami langsung menyerbu Green House yang dipenuhi dengan pohon stroberi. Setiap orang dibekali sebuah mangkok plastik yang bisa diisi dengan stroberi hasil petikan kami sendiri. Jangan segan untuk mengisi mangkoknya, isi saja sampai penuh hinggs tidak bisa ditutup lagi. Nantinya Anda akan diberi kantong plastik baru untuk membungkus stroberi ini! :D
Eunggol Strawberry Village
504 Nohak-dong, Sokcho-si, Gangwon-do
☎ +82-33-635-3338
Tiket masuk:
10.000 won
Transportasi Umum:
Naik bus nomor 3-1 dari Suboktap (수복탑) yang
terletak 220m dari Sokcho Bus Terminal yang menuju Sokchodonghaesangsa (속초동해상사) selama 16 menit (10 stops).
Turun di Onjeong Elementary School (온정초등학교)
Jalan kaki selama 14 menit (800m).
Berjarak sekitar 30 menit dari kebun stroberi, kami tiba
di di daerah Cheongho-dong yang terkenal dengan banyaknya restoran Squid
Sundae. Sundae adalah makanan khas Korea yang pada umumnya dibuat dari usus
babi yang diisi dengan sayuran. Namun di restoran-restoran yang terdapat disini, kita bisa menemukan Sundae yang terbuat dari cumi-cumi. Sulit untuk menemukannya di daerah lain di Korea!
|
Squid Sundae |
|
Menu yang terdapat di restoran |
Myeongchon Myeongtae Sundae
(명천 명태 순대)
861 Cheongho-dong, Sokcho-si, Gangwon-do
Harga:
Squid Sundae 10,000~30,000 won
Saatnya untuk kembali menjalankan mission! Setelah makan siang kami diberikan waktu bebas untuk
menulusuri Sokcho Jungang (Central) Market dan Abai Village.
Untuk menuju ke
Sokcho Jungang Market, pengunjung harus menaiki semacam perahu kecil (semacam getek?)
yang disebut Gaetbe. Perahu ini tidak dijalankan dengan mesin melainkan ada seorang petugas yang menarik sendiri dengan tali tambang demi menggerakkan Gaetbae. Kadang petugas tersebut meminta tolong sama pengunjung juga loh! Kalau anda pria, bersiap-siaplah membantu menarik tali tambang di Gaetbe. :p
Biaya
menaiki Gaetbae cukup murah kok, hanya 200 won untuk sekali jalan. Cuma dibutuhkan 1-2
menit untuk menyebrangi sungai yang membatasi Cheongho-dong dengan pusat kota
Sokcho ini. Nah, ditempat menyebrang sungai ini disebut dengan Abai Village, arti
kata ‘abai’ adalah orang yang tua. Nama ini dipakai karena banyak orang-orang
tua dari Cheongho-dong yang tewas saat perang dengan Korea Utara. Selain itu,
Abai Village juga terkenal dengan lokasi shooting
drama terkenal “Autumn in My Heart”. Terdapat juga patung pemeran utama drama
tersebut persis disamping penyebrangan Gaetbae.
|
Inilah yang disebut Gaetbae |
Dengan berjalan kaki sekitar 7-10 menit, akhirnya kami tiba juga di Sokcho Jungang Market. Pasar modern yang berisikan toko pakaian, peralatan rumah tangga hingga beragam street food khas Korea ini dipenuhi dengan pengunjung. Mungkin karena saat kami kesana adalah hari Sabtu! Cuaca yang panas dan banyaknya pengunjung membuat kami agak kecapekan.
|
Pasar ikan di Jungang Market |
Well, kami tetap harus menjalankan mision yaitu mencoba aneka street food yang ada di Jungang Market!
Kami sempat kesulitan untuk mencari jajanan apa yang harus kami beli. Akhirnya kami putuskan untuk membeli Dakgangjong (ayam bumbu, 5000 won), Hotteok khas Busan (Korean sweet pancake, 1000 won) dan Bungopang Ice Cream (3500 won). Yumm!
|
Dakgangjong
|
Sokcho Jungang (Central)
Market
Gangwon-do, Sokcho-si, Jungang-dong 471-4
☎ +82-33-633-3501
Abai Village
Gangwon-do Sokcho-si Cheongho-dong 1076
Transportasi Umum:
Naik bus nomor 1, 7 atau 9 dari Sokcho Express Terminal (10 menit).
Sokcho – Gangneung
Pindah ke kota berikutnya, yaitu Gangneung. Saya pribadi cukup sering mendengar nama kota Gangneung tapi jujur saya tidak tahu ada apa saja disana. Ternyata
Gangneung terkenal dengan pantainya, salah satunya adalah Gyeongpo(dae)
Beach.
Buat saya ini pertama kalinya saya berkunjung ke pantai di Korea selain yang terletak di Busan.
Angin sore yang sejuk membuat teman-teman anggota WKS jadi excited untuk main pasir dan cebur-ceburan di pantai. Khususnya teman-teman yang tinggal di Seoul kan cukup
sulit untuk melihat pantai. Hmm... kalau
anak-anak Busan seperti saya, Yessy, dan Than memilih untuk duduk dipasir sambil melihat
mereka saja, hehe.
Lain kali harus ajak mereka semua ke Haeundae dan
Gwangalli! :D
Gyeongpo Beach
San 1-1 Anhyeon-dong, Gangneung-si, Gangwon-do
☎ +82-33-640-4414
Transportasi Umum:
Dari Seoul: Naik bus ke Gangneung Intercity Bus Terminal dari
Seoul Express Bus Terminal (20,000 won, 2 jam). Lalu naik bus nomor 202 dan turun di Gyeongpodae Beach.
Belum afdol rasanya kalau mengunjungi suatu tempat tanpa mencicipi makanan khasnya. Makanan yang wajib dicoba saat berkunjung
ke Gangneung adalah Nakji Sundubu Jongol (Spicy tofu soup with octopus). Dan
emang benar saja, rasanya berbeda dengan Sundubu yang biasa saya makan. Bisa dibilang ini makanan yang paling saya rekomendasikan selama perjalanan kali ini. Porsinya cukup besar dan Banchan yang yang disediakan juga sangat beragam. Recommended!
|
Restoran tempat kami makan |
|
Sundubu Nakji dan aneka Banchan (side dishes) |
|
Ini dia guritanya. Enak! |
Cha
Hyeon Hee Sundubu Chonggukjang (차현희 순두부 청국장)
126-1 Gangmun-dong, Gangneung-si, Gangwon-do
Harga:
Sundubu Nakji 9.000 won
‘Ngafe’
setelah makan sudah menjadi kebiasaan kebanyakan orang Korea. Saya sendiri juga sangat suka kopi jadi saya sangat excited dengan tempat yang kami tuju selanjutnya. Sebelum mengakhiri perjalanan hari ini, kami menuju
ke Anmok Beach yang terkenal dengan Anmok Coffee Street nya.
Saat kami tiba dsana, sedang diselenggarakan Anmok Beach Film Festival, jadi ada
layar lebar (semacam layar tancep) ditengah pasir pantai yang sedang memutarkan suatu film. Banyak
orang duduk di pasir sambil nyemil dan menonton film tersebut. Suasananya asik
banget, apalagi bisa dinikmati secara free!
Disepanjang pantai, terdapat banyak kafe-kafe
makanya kawasan ini disebut Anmok Coffee Street. Mulai dari brand coffee semacam Starbucks, Hollys
dll hingga kafe berinterior menarik. Salah satu yang paling terkenal adalah café Santorini,
yang pastinya mengikuti gaya rumah di Santorini. Sayangnya, anda harus naik
kendaraan pribadi atau taksi untuk mencapai kawasan ini karena sulitnya
transportasi umum.
Disini juga kami menjalankan mission kami yaitu membuat promotional
video untuk Anmok Coffee Street! Tapi kayaknya ini lebih tepat dijadiin
sinetron daripada iklan! Haha. Check it out!
Anmok
Beach & Anmok Coffee Street
16, Changhae-ro 14beon-gil, Gangneung-si,
Gangwon-do